Mengapa Reseller Dropshipper Gagal Menjual Produk?
Apakah Anda menjalani bisnis sebagai Reseller atau Dropshipper..? Mengapa kebanyakan Reseller Dropshipper Gagal Menjual Produk? Lebih mudah mana..? Menjual banyak macam produk atau 1 macam produk saja ? Banyak macam produk seperti: baju, hijab, herbal, sepatu, tas, alat tulis, sepeda, elektronik, dan lainnya. Kalau belum praktik, mungkin Anda akan bilang “lebih mudah menjual banyak produk donk, kan ada pilihan..” Padahal kenyataannya, saat Anda diberi banyak pilihan Anda akan:
- Menjual keseluruhan secara bersamaan.
- Memilih salah 1 produk dan menjualnya, jika gagal, akan mencoba produk lainnya.
- Menentukan 1 produk dan fokus berusaha menjual produk tersebut sampai berhasil.
Pilihan 1 dan 2 terbanyak, jarang sekali yang melakukan pilihan 3.
Kenapa gagal? Gagal sebetulnya hal biasa, karena itu proses belajar. Hanya saja kebanyakan orang menyerah atau menyalahkan sebab diluar dirinya. Hal itulah yang membuatnya tak menemukan ‘sebab utama’ atas kegagalannya. Menjual banyak produk bersamaan membuat otak tidak fokus. Masalah yang akan timbul :
Kenapa gagal? Gagal sebetulnya hal biasa, karena itu proses belajar. Hanya saja kebanyakan orang menyerah atau menyalahkan sebab diluar dirinya. Hal itulah yang membuatnya tak menemukan ‘sebab utama’ atas kegagalannya. Menjual banyak produk bersamaan membuat otak tidak fokus. Masalah yang akan timbul :
- Mana yang mau ditonjolkan?
- Product knowledge mana yang akan dipelajari lebih dalam?
- Target pasar mana yang akan dibidik?
- Target pasar mana yang akan dibidik?
- Apakah target pasarnya sama?
- Apa nama toko yang akan Anda gunakan? PaLuGaDa atau Doraemon?
- Berapa banyak tim yang Anda perlukan untuk mengurusi penjualan multi produk?
Tak menjadi masalah jika tim Anda kuat. Namun jika Anda mulai dari diri Anda sendiri, Anda akan kelimpungan dan hasilnya minim. Tak menjadi masalah juga jika Anda membuka supermarket di hutan. Namun jika sekitar Anda sudah berjamur supermarket, Anda harus masuk ke ‘spesial’ market.
Memilih 1 (macam) produk diantara banyak pilihan produk. Hal ini adalah pilihan yang tepat di iklim persaingan. Hanya saja sering terjadi: Jika gagal menjual, akan beralih ke produk berikutnya. Kenapa begitu? Iya kalau saat menjual langsung tokcer, kalau gak laku-laku? Akan timbul pemikiran, “Apa mungkin salah pilih produk yaa..?”. Padahal bisa jadi :
Memilih 1 (macam) produk diantara banyak pilihan produk. Hal ini adalah pilihan yang tepat di iklim persaingan. Hanya saja sering terjadi: Jika gagal menjual, akan beralih ke produk berikutnya. Kenapa begitu? Iya kalau saat menjual langsung tokcer, kalau gak laku-laku? Akan timbul pemikiran, “Apa mungkin salah pilih produk yaa..?”. Padahal bisa jadi :
- Cara menjualnya yang salah.
- Pengetahuan detail produk kurang.
- Pemilihan target pasar yang keliru.
- Kompetisinya terlalu tinggi (diferensiasi kurang).
Selain alasan yang terakhir, tak ada alasan untuk mengganti produk. Tidak ada salahnya mengganti produk, tapi jangan biasakan diri Anda menyerah apalagi menyalahkan saat terjadi kegagalan.
“Sukses berpola, Gagal juga berpola”
Apalagi jika ada orang yang telah terbukti berhasil menjual produk yang serupa. Artinya bukan produknya yang salah, tapi ikhtiar Anda yang kurang sempurna. Fokus 1 produk sampai berhasil..! Hal ini adalah pilihan terbaik, kecuali dalam 1 kondisi: terlalu banyak pesaing dan sensitive terhadap harga. Mindset fokus terhadap 1 produk, membuat Anda melakukan upaya serius untuk mempelajari seluk beluk produk tersebut.
“Sukses berpola, Gagal juga berpola”
Apalagi jika ada orang yang telah terbukti berhasil menjual produk yang serupa. Artinya bukan produknya yang salah, tapi ikhtiar Anda yang kurang sempurna. Fokus 1 produk sampai berhasil..! Hal ini adalah pilihan terbaik, kecuali dalam 1 kondisi: terlalu banyak pesaing dan sensitive terhadap harga. Mindset fokus terhadap 1 produk, membuat Anda melakukan upaya serius untuk mempelajari seluk beluk produk tersebut.
“Semakin belajar, semakin tahu seluk beluknya.
Semakin tahu, semakin mampu menjelaskan
dan menjawab pertanyaan,
semakin percaya diri..”
Percaya diri yang dibentuk dari pengetahuan yang mendalam menghasilkan tipe penjual yang ahli, bukan sekedar ‘ngecap’. Anggaplah seolah Anda hanya memiliki 1 produk itu saja, cintailah dia, jualah dengan hati.
“Semua produk bagus, asalkan ditekuni dengan serius. Menjual kacang saja bisa jadi miliarder.."
Terbukti..!
Inspirator : Jaya Setiabudi
Inspirator : Jaya Setiabudi
Komentar
Posting Komentar